Jumat, 30 Desember 2011

Tahun Naga Air 2012, Bubble Properti ?

Banyak orang menjagokan tahun 2012 sebagai tahun emas bisnis properti. Tetapi ada pula yang beranggapan bahwa pada tahun 2012 akan terjadi bubble properti. Mengapa bisa demikian ? untuk menjawabnya ada baiknya jika kita menengok kisah perjalanan bisnis properti selama tahun 2011, yang ketika artikel ini ditulis akan berakhir dalam hitungan jam saja.

Hampir sepanjang tahun 2011 dunia dilanda krisis ekonomi yang terutama disebabkan oleh krisis hutang dari negara-negara Eropa. Akibatnya banyak sektor di Indonesia yang terkena dampak penurunan pendapatan akibat adanya krisis ini, terutama sektor-sektor yang mengandalkan pasar luar negeri sebagai pangsa pasar utamanya. Sektor properti justru tampil dengan gemilang di tahun 2011 ini. Selain karena krisis Eropa tidak berhubungan langsung dengan bisnis properti di Indonesia, laju inflasi yang rendah dan juga suku bunga bank yang terus turun juga memberikan tambahan angin segar sepanjang tahun 2011 ini. Banyak sekali pemain-pemain besar di bidang properti yang mencatat kenaikan laba di atas 50% sepanjang tahun 2011 ini misalnya saja Agung Podomoro Grup, Lippo Grup, dan masih banyak lagi. Kenaikan pendapatan tersebut kebanyakan ditopang oleh kenaikan harga tanah yang melonjak cukup drastis selama beberapa tahun terakhir. Tengok saja harga tanah di kawasan Serpong dan juga Alam Sutera yang naik berkisar antara 30-50% per tahun. Hal ini tidak hanya terjadi di Jakarta, juga terjadi di kota besar lainnya seperti Bandung. Kebetulan penulis berada di sebuah perumahan di kawasan Bandung Selatan, yang memang harganya naik sekitar 25% sejak awal tahun 2011 sampai akhir tahun 2011 ini.

Apakah di tahun 2012 akan terjadi bubble properti ? Mungkin sebagian dari para pembaca sekalian ada yang menanyakan, apa sich bubble properti itu ? bubble dalam bahasa Inggris artinya adalah gelembung, dimana sebuah gelembung biasanya isinya kosong. Jadi yang dimaksud bubble properti disini adalah kenaikan harga-harga properti melebihi kewajaran tanpa adanya dasar yang kuat. Apakah kenaikan harga yang terjadi selama tahun 2011 dan tahun 2012 yang akan datang dapat digolongkan sebagai bubble ? Memang jika dilihat dari tingkat kenaikannya, dapat dikatakan sangat fantastis. Return dari invetasi tanah dapat melebihi return investasi emas dan bahkan investasi saham. Tapi apakah kenaikan ini tidak wajar ?

Menurut pendapat saya, kenaikan harga properti beberapa tahun terakhir ini walaupun terlihat besar tapi masih berada dalam tingkat yang wajar. Ada beberapa alasan saya menyimpulkan bahwa kenaikan ini masih wajar. Alasan pertama adalah bahwa ekonomi Indonesia baru pulih (sejak krisis tahun 1998) kira-kira tahun 2005. Selama tahun 1998 sampai tahun 2005, bisnis properti dapat dikatakan flat bahkan cenderung tidak tumbuh. Seiring dengan pulihnya perekonomian Indonesia tentu bisnis properti pun ikut berkembang. Kenaikan harga beberapa tahun terakhir ini pun sebenarnya "mengejar" kekurangan dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga bila kita mengambil rata-rata selama 10 tahun terakhir, kenaikannya "hanya" sekitar 10-20% per tahun, suatu angka yang masih wajar untuk bisnis properti. Alasan yang kedua adalah bahwa harga properti di Indonesia masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kawasan sekitar. Hal ini mengakibatkan para investor properti besar mulai mengalihkan perhatiannya ke Indonesia yang memicu lonjakan harga.

Selain kedua hal yang telah saya ungkapkan di atas, terdapat juga faktor yang cukup dapat memicu terjadinya bubble properti, yaitu faktor spekulasi. Di sebagian daerah, kenaikan harga rumah dan tanah disebabkan oleh faktor spekulasi. Sebenarnya demand di daerah tersebut belum begitu tinggi, tetapi harga sudah naik tinggi disebabkan karena beberapa pemain besar memborong untuk keperluan spekulasi. Jika spekulasi ini meluas tentu dapat menimbulkan kekhawatiran pecahnya gelembung properti tersebut.

Secara umum dapat saya simpulkan disini bahwa bisnis properti di Indonesia untuk tahun Naga Air 2012 belum memasuki tahap bubble, justru tingginya tingkat return investasi dapat kita manfaatkan sebagai salah satu pilihan investasi yang cukup menjanjikan di tahun 2012 ini. Dan jangan lupa, untuk segala urusan bisnis properti Anda, percayakan pada Century 21 Broker Properti Jual Beli Sewa Rumah Indonesia.